Aku bernama Maulana Shony Akbar siswa pindahan di SMA Al-Irsyad. Sekarang saya menjadi kelas XII yang akan menghadapi UN. Ketika itu saya sedang menghadapi UTS,saya seruangan dengan adik kelas X.
Aku melihat adik kelas yang cantik menggoda hati ku. Saya hanya menanggapinya dengan biasa biasa saja. tetepi lama kelamaan rasa ini terus bergejolak seakan ingin berkenalan dengan dia si adik kelas. Pada waktu itu UTS pun berakhir..saya dan kawan kawan berkumpul di beskem yang sering saya dan teman teman kunjungi, tiba tiba saya melihat adik kelas dengan motornya bersama temanya sedang melewati saya, saya pun mengikutinya dan meminta nomor hanphonnya dan akhirnya saya berhasil mendapatkannya.setelah itu saya dan dia sering sms an dan dia mengajak jalan bersamanya.saya pun mau....besoknya pun saya pergi dan mengobrolbercanda dengan sangat senang. lalu dia menanyakan kalow aku menggantungkan hatinya ternyata dia kesemsem dengan saya. saya tidak ragu lagi dan menjadikannya pacar saya..
jalan ke surga
Kamis, 03 November 2011
Kamis, 29 September 2011
Jalan Hidup Kita Berbeda
Semua orang memiliki cita-cita dan tujuan yang berbeda. jangan terlalu memaksakan kehendak karna mereka telah memilih jalan mereka masing-masing.
Jumat, 23 September 2011
Kamis, 22 September 2011
Seorang guru Sejarah memberikan pertanyaan kepada murid-muridnya,
“Anak-anak, siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945?”
Murid-murid semua diam seribu bahasa. Karena hingga menjelang usai jam pelajaran belum satu murid pun menjawab, sang guru marah dan akhirnya menghukum seluruh muridnya berjemur di lapangan upacara hingga sore hari. Salah seorang murid tersebut, sebut saja Anto, tiba di rumah dengan menangis tersedu-sedu. Ayahnya yang keheranan bertanya,
“To, kenapa kamu? Berkelahi?”
Anto menjawab, “Bukan Pak, tapi kami dihukum jemur oleh pak Guru.” Ayahnya bertanya lagi, “Kenapa sampai dihukum?”
Anto menjawab, “Kami tidak menjawab siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945, pak” Tiba-tiba muka sang Ayah merah padam dan menampar anaknya itu sembari menghardik,
“Kenapa tidak mengaku saja kamu yang menulisnya!!!”
“Anak-anak, siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945?”
Murid-murid semua diam seribu bahasa. Karena hingga menjelang usai jam pelajaran belum satu murid pun menjawab, sang guru marah dan akhirnya menghukum seluruh muridnya berjemur di lapangan upacara hingga sore hari. Salah seorang murid tersebut, sebut saja Anto, tiba di rumah dengan menangis tersedu-sedu. Ayahnya yang keheranan bertanya,
“To, kenapa kamu? Berkelahi?”
Anto menjawab, “Bukan Pak, tapi kami dihukum jemur oleh pak Guru.” Ayahnya bertanya lagi, “Kenapa sampai dihukum?”
Anto menjawab, “Kami tidak menjawab siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945, pak” Tiba-tiba muka sang Ayah merah padam dan menampar anaknya itu sembari menghardik,
“Kenapa tidak mengaku saja kamu yang menulisnya!!!”
Langganan:
Postingan (Atom)